Namun dirinya menyayangkan uji baca Alquran untuk calon pemimpin di Aceh masih bersifat formalitas belaka.
“KIP Aceh diharapkan bersikap tegas dalam aturan yg sudah ditentukan, terutama dalam poin penting seperti tes baca Alquran,” ujar Faisal dalam pernyataan tertulis yang dikirim ke redaksi, Rabu malam 4 September 2024.
Menurutnya, apa yang terjadi hari ini di Mesjid Raya Baiturramhman adalah preseden buruk bagi Aceh.
“Ini preseden buruk bagi Aceh.”
“Karena ada calon pemimpin di Aceh yang tdak bisa baca Alquran. Mungkin ini juga menampakkan kepada rakyat Aceh, terkait siapa yangsebenarnya siap memimpin dan yang berpura pura dalam menjalankan syari’at Islam di Aceh, dan mungkin juga Allah ingin menyelamatkan gelaran ulama Aceh yang sedang berlomba lomba untuk menjadi Umara, dan hanya Allah yang tahu. Wallahu’alam bissawab.”
“Kita berharap baca Alquran bukan cuma sekedar formalitas belaka. Bagaimana menjalankan hukum jika membaca Alquran saja terbata-bata,” kata Faisal lagi.